Munculnya Artificial Intelligence, Kiamat Bagi Karyawan? Simak Faktanya!

Egan Janitra, 29 Jan 2023

Artificial Intelligence dewasa ini semakin canggih dan memukau, banyak keahlian yang dimilikinya dianggap mampu bersaing dan menggantikan peran manusia. Contohnya adalah munculnya illustrator berbasis AI yang mampu menggambarkan visual seperti yang diperintahkan, selain itu bahkan ada developer berbasis AI yang mampu memberikan hasil coding sesuai dengan bahasa pemrograman yang diperintahkan. Dahsyat bukan?

Kita harus menyambutnya dengan objektif, berikut 3 dampak positif yang dapat dirasakan saat mengadopsi Artificial Intelligence (AI) dalam bisnis perusahaan:

1. Peningkatan efisiensi dan produktivitas: AI dapat membantu karyawan menyelesaikan tugas dengan lebih cepat dan efisien. Misalnya, AI dapat digunakan untuk mengautomatiskan tugas-tugas rutin seperti data entry, analisis data, atau pemrosesan pesanan, sehingga karyawan dapat mengalokasikan waktu mereka untuk tugas yang lebih bermanfaat.



2. Peningkatan kualitas dan akurasi hasil kerja: AI dapat memproses data dengan lebih cepat dan tanpa kesalahan manusia, sehingga meningkatkan kualitas dan akurasi hasil kerja. Misalnya, AI dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan, menganalisis data pelanggan, atau mengevaluasi risiko keuangan.

3. Memungkinkan karyawan untuk mengambil peran yang lebih kreatif dan strategis: Karena AI dapat menangani tugas-tugas rutin yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan, ini memungkinkan karyawan untuk mengambil peran yang lebih kreatif dan strategis dalam pekerjaan mereka. Misalnya, AI dapat digunakan untuk mengelola tugas-tugas administratif, sehingga karyawan dapat mengalokasikan waktu mereka untuk tugas yang lebih bermanfaat.

Adapun tentu kita tak dapat menutup mata, karena AI juga membawa dampak negatif yang mungkin terjadi, diantaranya adalah:

1. Risiko pengangguran: AI dapat menggantikan tugas yang sebelumnya dilakukan oleh karyawan, sehingga menyebabkan risiko pengangguran bagi karyawan yang bertugas dalam tugas-tugas yang dapat digantikan oleh AI.

2. Perubahan kualifikasi atau keterampilan yang diperlukan: Kemungkinan perubahan kualifikasi atau keterampilan yang diperlukan dari karyawan, yang dapat menyebabkan kesulitan bagi mereka yang tidak memiliki keterampilan yang diperlukan.

3. Risiko privasi dan kerahasiaan data karyawan: AI dapat memproses dan menganalisis data pribadi karyawan, sehingga menimbulkan risiko privasi dan kerahasiaan data karyawan.



4. Risiko bias dalam AI: AI dapat menyimpan informasi atau data-data yang tidak sesuai atau memiliki bias, menyebabkan hasil yang tidak objektif dan tidak adil. Hal ini dapat terjadi karena data yang digunakan untuk pelatihan model AI tidak representatif atau tidak cukup diversifikasi, atau karena algoritma yang digunakan memiliki bias yang tidak diketahui. Ini dapat menyebabkan hasil yang tidak adil dalam pengambilan keputusan, seperti dalam perekrutan atau promosi karyawan, atau dalam layanan pelanggan.

Bagaimana? Apakah kamu menyambut baik kehadiran AI atau justru menganggapnya sebagai sesuai yang mengancam dan tidak terlalu dibutuhkan? Berikan komentar kamu yaa!

Epployee, The Best HR System, yang juga menerapkan AI dalam teknologinya! Hubungi kami dan ikuti sosial media!

Bagikan