Pernah nggak sih kamu dengar kalimat: "Yang penting skill, ijazah mah nomor dua!"? Kedengeran keren ya. Tapi coba deh pikirin lagi — beneran segitu nggak pentingnya ijazah dalam hidup kuliah dan karier?
Buat banyak orang, ijazah itu masih jadi gerbang utama masuk ke dunia kerja. Bukan cuma selembar kertas, tapi simbol dari proses panjang kamu belajar, berjuang, dan disiplin. Ibarat SIM buat nyetir, ijazah jadi bukti kamu siap jalan di jalur profesional. Meskipun banyak jalan alternatif, tetap aja mayoritas perusahaan masih pakai itu sebagai pintu masuk pertama.
Misalnya kamu apply kerja di posisi analis data. Kamu bisa aja jago Excel, SQL, atau Python. Tapi kalau HR nemu dua kandidat: satu lulusan S1 Statistik, satu lagi nggak punya gelar tapi jago praktik, kira-kira siapa yang dipanggil dulu? Di dunia nyata, ijazah itu ngasih kamu akses awal buat didengar duluan.
Tapi ya, bukan berarti ijazah = sukses instan. Banyak juga yang udah sarjana tapi kariernya gitu-gitu aja. Kenapa? Karena dunia kerja bukan cuma soal apa yang kamu pelajari, tapi juga gimana kamu terus berkembang. Di sinilah pentingnya upgrade pendidikan — baik formal maupun nonformal.
Buat yang udah kerja, kadang mikir, “Ngapain kuliah lagi? Capek, mahal, waktunya nggak ada.” Tapi coba lihat sekeliling. Banyak posisi manajerial atau level atas yang minimal minta S2. Nggak harus langsung ambil master, tapi mulai dari ikut pelatihan, webinar, atau kursus singkat bisa jadi langkah awal yang cerdas.
Contoh nyata? Seorang staf administrasi yang ambil kelas akuntansi malam hari. Beberapa bulan kemudian, dia dapet promosi jadi staf keuangan. Bukan karena dia pintar tiba-tiba, tapi karena dia nunjukin niat belajar dan upgrade diri. Dunia kerja itu suka sama orang yang punya growth mindset.
Kampus bukan satu-satunya tempat buat belajar, tapi dia tempat yang terstruktur dan punya legalitas. Di sana kamu diajarin nggak cuma isi materi, tapi juga cara berpikir, berdebat, dan nulis secara akademis. Hal-hal kayak gitu susah didapet dari YouTube doang.
Kalau kamu udah kuliah tapi mulai jenuh, inget: yang kamu kejar bukan cuma nilai atau gelar. Tapi pengalaman, jaringan, dan mentalitas pembelajar. Jangan cuma kuliah pulang, kuliah pulang. Aktiflah di organisasi, ikut seminar, cari relasi. Itu semua bagian dari “ijazah hidup” yang nggak tertulis tapi kerasa banget manfaatnya.
Buat kamu yang belum kuliah atau ragu lanjut, coba tanyain ke diri sendiri: “Saya mau jadi apa 5–10 tahun lagi?” Kalau jawabannya butuh kredibilitas, pengakuan, atau keahlian spesifik, maka kuliah adalah salah satu alat bantu paling powerful untuk sampai ke sana.
Intinya sih gini: ijazah itu bukan jaminan sukses, tapi bisa jadi bekal penting. Pendidikan bukan cuma buat dapat kerja, tapi buat naik kelas dalam hidup. Dan setiap langkah buat upgrade diri — sekecil apa pun — selalu worth it buat masa depan kamu.
By Epployee, your best friend.