Ijazah dan Skill, Pilih Mana?

Egan Janitra, 25 Sep 2021

Perusahaan seringkali dihadapkan pada pilihan sulit, terkadang ada kandidat atau bahkan pegawainya yang tidak berpendidikan tinggi tapi memiliki skill/keterampilan kerja yang sangat baik, namun di sisi lain ada yang berpendidikan tinggi tapi skill/keterampilannya tidak terlalu menonjol.

Ternyata pilihan sulit ini juga dirasakan oleh para karyawan atau calon karyawan, karena dengan dana dan waktu yang terbatas, tentu harus dengan sangat matang menentukan pilihan apakah ingin berinvestasi pada pendidikan tinggi atau bahkan yang lebih tinggi lagi, atau meningkatkan skill dengan mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi.




So, sebenarnya mana sih yang lebih penting?

Jawabannya adalah, keduanya sangat penting! Jika memiliki dana dan waktu yang berkecukupan maka keduanya dapat diambil. Namin jika tidak, maka perlu diambil keputusan yang strategis. Bagi sebagian besar orang yang kemampuannya lebih terbatas, maka keputusan memilih salah satu dari keduanya adalah hal yang sangat menentukan, tergantung pada para karyawan atau calon karyawan itu sendiri. Mereka harus dapat menentukan arah fokus karirnya sesegera mungkin dan menentukan prioritasnya.

Misalnya, seseorang yang ingin menjadi programmer, mekanik, atau desainer, dapat lebih memilih untuk mengikuti pelatihan atau bootcamp serta sertifikasi, tertimbang memilih untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Karena skill teknis mereka jauh lebih dituntut daripada kemampuan manajerial, terlebih lagi pada langkah awal karirnya. Adapun pendidikan yang lebih tinggi tersebut dapat ditempuh seiring berjalannya waktu saat karirnya sudah mulai stabil.




Sedangkan, bagi karyawan yang mengincar pekerjaan yang lebih bersifat generalis dan tidak jarang mengalami rotasi posisi, dapat berinvestasi pada pendidikan yang lebih tinggi. Sangat banyak sekali perusahaan yang menerapkan kebijakan generalis bagi karyawannya, misalnya sebut saja Pak Herry yang pada awal karirnya berposisi sebagai staff admin, lalu tiga tahun kemudian menjadi staff HRD, kemudian 3 tahun kemudian menjadi supervisor di Divisi Produksi. Biasanya perusahaan seperti ini akan memberikan pelatihan dan sertifikasi keahlian bagi para karyawannya, sehingga karyawan dapat meningkatkan skill/keterampilannya seiring berjalannya karir.

Semoga artikel ini dapat memberi pengetahuan dan menjadi bahan pertimbangan bagi sahabat Epployee dalam menentukan langkah kedepan. Sehingga bagi sahabat Epployee yang saat ini menjadi karyawan atau calon karyawan dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan. Percayalah, kondisi kita hari ini adalah buah dari keputusan yang diambil lima tahun yang lalu, begitupun keputusan yang diambil hari ini, akan dirasakan buahnya pada lima tahun yang akan datang.




Adapun kami Epployee, The Smart HR System, telah banyak bekerja sama dengan berbagai perusahaan yang bergerak di bidang keilmuan, pendidikan, dan pelatihan serta sertifikasi. Kerja sama ini melahirkan banyak keuntungan menarik dan bernilai jutaan Rupiah, khusus bagi sahabat Epployee yang telah terdaftar sebagai user. Kontak kami untuk mendaftarkan perusahaanmu menjadi user, sekarang juga!

Bagikan