Tips Jitu Memimpin Bawahan Senior di Kantor yang Kamu Harus Tahu

Egan Janitra, 25 Aug 2024

Mengelola bawahan yang usianya lebih tua di kantor bisa menjadi tantangan tersendiri. Kadang-kadang, usia bisa membawa serta pengalaman dan pengetahuan, tapi di sisi lain, bisa juga menimbulkan kesenjangan dalam cara pandang dan gaya kerja. Untuk bisa sukses dalam peran ini, dibutuhkan pendekatan yang penuh pengertian dan keterbukaan.

Pertama-tama, penting untuk menunjukkan rasa hormat. Bawahan yang lebih tua biasanya sudah lebih lama berkecimpung di dunia kerja, dan pengalaman mereka tentunya tak ternilai. Dengan menunjukkan rasa hormat terhadap pengetahuan dan kontribusi mereka, kita bisa membangun hubungan kerja yang baik. Misalnya, jika mereka memberikan saran atau pendapat, dengarkan dengan seksama dan pertimbangkan dengan serius.

Selanjutnya, jangan takut untuk belajar dari mereka. Pengalaman adalah guru terbaik, dan siapa tahu, mungkin ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari mereka. Misalnya, jika mereka memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah tertentu, cobalah untuk melihat apakah pendekatan tersebut bisa diterapkan dalam situasi lain.

Kunci lainnya adalah komunikasi yang jelas dan terbuka. Pastikan semua instruksi dan harapan disampaikan dengan jelas, sehingga tidak ada kesalahpahaman. Jika ada sesuatu yang perlu diperbaiki, sampaikan dengan cara yang konstruktif dan hindari nada yang terkesan merendahkan. Misalnya, jika mereka melakukan kesalahan, coba dekati dengan pertanyaan seperti, "Bagaimana menurut Anda jika kita coba pendekatan yang berbeda?"

Selain itu, penting juga untuk memberikan mereka ruang untuk mengekspresikan diri. Bawahan yang lebih tua mungkin memiliki gaya kerja yang berbeda dengan generasi yang lebih muda. Selama tidak mengganggu produktivitas, coba hargai cara kerja mereka dan jangan terlalu kaku dalam menerapkan aturan-aturan baru. Misalnya, jika mereka lebih nyaman menggunakan metode lama dalam tugas tertentu, selama hasilnya memuaskan, biarkan saja.

Sebagai atasan, kita juga harus bisa menyeimbangkan antara kepemimpinan dan kolaborasi. Terkadang, lebih baik untuk mengambil peran sebagai rekan kerja daripada sebagai atasan yang otoriter. Dengan begitu, bawahan yang lebih tua akan merasa lebih dihargai dan lebih termotivasi untuk bekerja sama.



Penting untuk selalu terbuka terhadap feedback. Bawahan yang lebih tua mungkin memiliki masukan yang berharga terkait dengan keputusan atau kebijakan yang kita ambil. Dengan menerima feedback tersebut, kita bisa meningkatkan cara kerja dan memperkuat hubungan kerja. Misalnya, jika mereka memberikan kritik konstruktif, terimalah dengan lapang dada dan pertimbangkan untuk melakukan perubahan jika diperlukan.

Sebagai tambahan, jangan lupa untuk merayakan pencapaian mereka. Bawahan yang lebih tua mungkin sudah bekerja keras selama bertahun-tahun, dan pengakuan atas kerja keras mereka bisa sangat berarti. Misalnya, jika mereka berhasil menyelesaikan proyek besar, berikan penghargaan atau sekadar ucapan terima kasih yang tulus.

Terakhir, ingatlah bahwa setiap orang, terlepas dari usia, ingin merasa dihargai dan diakui. Dengan menunjukkan apresiasi dan rasa hormat kepada bawahan yang lebih tua, kita tidak hanya akan membangun tim yang solid, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.

Mengelola bawahan yang lebih tua mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda, tetapi dengan sikap yang tepat, kita bisa menjalin hubungan kerja yang harmonis dan saling menguntungkan. Tetaplah terbuka, penuh pengertian, dan siap untuk belajar dari mereka—karena pada akhirnya, keberhasilan tim adalah keberhasilan bersama.


By Epployee, sistem impian para HRD

Bagikan