Bagikan

Ngantor di Era Metaverse, Gimana tuh?

Egan Janitra, 17 Feb 2022

Seluruh jagat sosial media saat ini dipenuhi oleh gegap gempita menyambut kehadiran blockchain, sebuah teknologi sistem penyimpanan data digital berisikan catatan yang terhubung melalui kriptografi. Sederhananya, dengan adanya blockchain, maka akan banyak inovasi luar biasa yang mendisrupsi teknologi yang kita rasakan saat ini.

Beberapa contoh sederhana pemanfaatan blockchain yang sudah mulai diadopsi adalah transaksi pengiriman uang. Biasanya, pengiriman uang dan jual beli mata uang asing dilakukan melalui jasa bank, itupun dibatasi jumlahnya, mata uangnya, dan jaraknya. Misalnya, kita tidak bisa mengirimkan uang 1 milyar Rupiah ke orang lain menggunakan mobile banking, atau kita tidak bisa membeli 100 ribu US Dollar tanpa adanya dokumen penyerta. Itupun belum mencakup kendala dari biaya administrasi yang sudah pasti tidak sedikit. Melihat adanya masalah ini, maka hadirlah berbagai jasa keuangan digital berbasis blockchain yang menghilangkan semua keterbatasan dan kendala tersebut.

Selanjutnya, pernahkah kita terbayang bagaimana teknologi canggih tersebut hadir dan mendisrupsi sektor ketenagakerjaan, kepegawaian dan aktivitas bisnis lainya? Berikut Tim Epployee merangkumnya khusus untukmu!

1. Meeting Virtual 3D

Meeting dengan metode conference call atau video call saat ini sudah menjadi hal yang biasa karena adanya pandemi memaksa seluruh sektor bisnis beradaptasi dengan kebiasaan baru ini. Meskipun sudah dianggap biasa, tapi metode ini dianggap tidak akan bertahan lama, karena dalam beberapa tahun ke depan, meeting tak lagi dengan menatap layar kaca, tapi dengan hologram atau bahkan bertemu secara virtual 3D dengan teknologi metaverse yang berjalan di atas blockchain. Seru ya, seperti film Hollywood!


2. Presensi Melalui Blockchain

Zaman sekarang apakah masih ada yang presensinya menggunakan kartu atau fingerprint? Jika masih ada, maka tentu sudah harus segera menerapkan digitalisasi, silahkan kontak Sales Representative Epployee agar presensimu cukup lewat sentuhan jari dan foto selfie, mudah dan praktis pastinya. Bahkan presensi digital dapat juga beradaptasi dengan blockchain agar semua data dapat terintegrasi dengan berbagai kebutuhan lainnya di dunia digital seperti penggajian, pelatihan dan kinerja pegawai.


3. Rekam Jejak Transparan

Tentu saja yang tidak kalah seru adalah transparansi yang memang menjadi jargon utama dan semangat dari blockchain. Data pegawai yang sudah terintegrasi dengan blockchain maka tidak dapat dihapus dan diubah oleh siapapun. Hal ini membantu para pencari kerja untuk memiliki data yang utuh dan transparan sekaligus dijamin validitasnya, sehingga tidak keliru dalam menentukan calon pegawai yang diterima. Rekam jejaknya pun akan terus ada sepanjang blockchain tersebut ada.



Bagaimanapun juga, terdapat kekurangan dari teknologi blockchain ini, salah satunya yaitu belum ada aturan yang dengan jelas memberikan rambu, arahan, dan batasan penggunaan blockchain, bahkan hingga saat ini. Sehingga butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengamati perkembangan teknologi ini dan di saat yang bersamaan, regulator juga terus mengamati hal negatif yang dapat terjadi.