Bagikan

Plus Minus WFH di Kala Pandemi

Egan Janitra, 22 Jul 2021

Pandemi Covid-19 yang sudah dirasakan sejak kuartal 1 tahun 2020 lalu, ternyata masih belum kunjung usai hingga saat tulisan ini dibuat, sehingga berbagai kebijakan diambil Pemerintah guna mengatasi pandemi ini seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga tahap darurat.

Hal ini banyak mengubah gaya hidup dan cara kerja masyarakat di seluruh dunia, termasuk dengan adanya kebijakan Work From Home atau yang sering disebut dengan “WFH”. Para pekerja kantoran atau karyawan yang selama ini sudah terbiasa dengan berangkat kerja ke kantor menjadi harus WFH atau bekerja dari rumah. Ada plus minus yang dialami perusahaan dan para karyawan itu sendiri dengan adanya aktivitas baru ini. Beberapa diantaranya adalah:


1. Efisiensi Perusahaan

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebelum adanya pandemi yang membawa serta aktivitas WFH ini, perusahaan telah banyak mengeluarkan uang operasional untuk perjalanan dinas, transportasi, akomodoasi dan “uang saku” bagi para karyawannya yang sering mengadakan pertemuan bisnis baik di dalam kota, dalam negeri, hingga luar negeri. Tentu saja biaya ini tidak sedikit dan bahkan terus bertambah seiring dengan jumlah dan frekuensi karyawan yang bepergian dinas.

Namun dengan adanya pandemi dan aktivitas WFH, maka kegiatan kedinasan menjadi sangat terbatas, para professional mengadakan meeting diharuskan menggunakan jalur online tanpa harus berpindah tempat dari rumahnya, tidak ada uang transportasi, hotel, dan berbagai biaya lainnya. Pertemuan demi pertemuan online baik untuk tujuan canvassing, promosi produk, evaluasi kinerja, negosiasi, rekrutmen pegawai, dan masih banyak lagi.

Hal ini tidak sekedar membuat waktu bekerja menjadi lebih efektif dan efisien, namun dari segi biaya pun menjadi jauh lebih rendah dibandingkan sebelum ada kebijakan WFH.


2. Work Life Balance


Bagi para karyawan pun WFH ini menjadi suatu anugerah tersendiri dalam bekerja. Bagaimana tidak, karyawan terhindar dari ritual melakukan perjalanan pergi dan pulang bekerja yang seringkali tidak memakan waktu yang sedikit, terlebih lagi bagi karyawan yang berdomisili di Jabodetabek, dimana total perjalanan dalam sehari bisa mencapai 4 jam bahkan lebih.

Oleh karena itu, kelebihan waktu ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan yang biasanya seringkali membutuhkan waktu untuk lembur. Atau bahkan, kelebihan waktu tersebut dapat digunakan untuk berolahraga, meningkatkan softskill dan berkumpul Bersama keluarga.


3. Infrastruktur Belum Siap

Sedangkan dari sisi negatifnya, infrastruktur yang terkait dengan aktivitas WFH ini seringkali belum memadai. Sebut saja telepon genggam yang belum tentu memiliki memori yang cukup, atau baterai yang tahan lama. Bahkan computer ataupun laptop belum tentu juga dimiliki oleh para karyawan di seluruh sektor yang mengenakan kebijakan WFH. Lebih dari itu, jaringan atau sinyal pun seringkali bermasalah karena kualitasnya yang tidak stabil dan merata di berbagai wilayah di Indonesia. Semua ini menjadi hambatan dalam bekerja secara WFH.


4. Operasional Bisnis Kantor Terbatas

Meskipun perusahaan mendapatkan penghematan biaya dan tunjangan transportasi, akomodasi dan kedinasan, perusahaan juga dihadapkan pada konsekuensi yang sulit dimana banyak aktivitas operasional yang menunjang kinerja bisnis perusahaan menjadi jauh terhambat.

Contohnya adalah kegiatan marketing yang biasanya door to door menjadi sangat terbatas dengan online. Contoh lain adalah sektor infrastruktur dan properti yang memang juga mengharuskan banyak kegiatan fisik, karena memang bisnis intinya adalah pembangunan fisik.




Selama pandemi ini, memang banyak sekali perusahaan yang harus memutar otak agar meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi di tengah pembatasan kegiatan yang ada, namun bukan tidak mungkin perusahaan justru dapat mengubah beberapa operasional bisnis konvensionalnya selama ini dengan mengadopsi teknologi dan digital. Sehingga, pandemi ini dapat menjadi suatu checkpoint tersendiri untuk melangkah lebih percaya diri.