Bekerja merupakan
aktivitas yang tak terpisahkan dari kehidupan setiap orang, bekerja itu
menyenangkan, karena selain berhak untuk mendapatkan gaji, memperkaya relasi,
juga sebagai tempat untuk aktualisasi diri. Namun satu dari sekian keluhan para
pekerja atau karyawan adalah sosok atasan yang menyebalkan. Kira-kira bagaimana
tips untuk menghadapi atasan tersebut? Berikut tim Epployee sudah berhasil
merangkumnya:
1. Sabar
Sabar adalah hal yang paling pertama harus dilakukan, karena walau bagaimanapun seorang atasan adalah orang yang dianggap dan dipercaya oleh perusahaan sebagai sosok yang punya pengalaman dan kemampuan lebih dalam suatu bidang. Tidaklah mudah bagi seorang atasan untuk mencapai kursi yang dimilikinya sekarang. Bahkan tidak sedikit ujian, sertifikasi, dan fit & proper yang harus dilalui seseorang untuk mencapai posisi yang tinggi dalam suatu perusahaan.
Jadi, bisa saja
memang seorang atasan memberikan perintah atau instruksi yang berat untuk
dilakukan, terkesan terburu-buru, atau jauh di luar kemampuan seorang karyawan
atau bawahannya. Namun seorang karyawan tetap harus sabar dan menghadapinya
dengan kepala dingin. Seorang karyawan harus dapat memahami bahwa dirinya dan
atasannya bergerak pada satu jalur yang sama yaitu untuk memajukan perusahaan.
2. Sopan
Komunikasi dalam dunia kerja itu sangatlah penting. Bahkan di dalam teori manajemen, komunikasi dalam pekerjaan itu menjadi satu bab besar tersendiri yang menarik untuk didiskusikan. Komunikasi tersebut mencakup antar atasan dengan rekan selevelnya, atau atasan dengan atasannya yang lebih tinggi, atau atasan dengan bawahannya, juga antara karyawan dengan karyawan lainnya. Semua harus dilakukan dengan baik agar pekerjaan dapat berlangsung dengan baik.
Komunikasi antara karyawan kepada atasannya juga menjadi sebuah tema yang menarik. Entah apakah atasannya dianggap menyebalkan dan tidak bijaksana, namun tetap saja seorang karyawan harus terus menjunjung tinggi sopan santun dan komunikasi yang baik. Tetaplah tersenyum, jangan ragu ucapkan “mohon maaf”, “mohon izin”, “mohon koreksinya”, “yang saya hormati”, “terima kasih” dan lain sebagainya. Gunakan Bahasa Indonesia yang resmi, atau jika bekerja perusahaan asing, tentu saja gunakan bahasa asing dengan pemilihan kata dan kalimat yang resmi dan sopan seperti “in my humble opinion”, “sorry for inconvenience” “please”, “thanks in advance”, “if I am not mistaken”, dan lain sebagainya.
Sopan santun
kepada atasan adalah suatu keharusan. Sampaikanlah segala saran atau bahkan
keberatan dengan sopan, jangan tunjukkan sikap ataupun kata-kata yang jauh dari
sopan santun. Meskipun itu tidak serta merta membuat atasan menjadi menyenangkan
dan meringankan tugas yang diamanatkannya, tapi sikap sopan santunlah yang
menunjukkan karakter seorang karyawan adalah baik. Hal tersebut dapat membuat
citra karyawan semakin baik dan menyebarkan energi positif bagi sekitar,
sehingga situasi apapun akan semakin mudah untuk dijalani oleh seorang
karyawan.
3. Patuh
Jangan pernah menolak mentah-mentah tugas yang diberikan oleh atasan. Cobalah untuk mentaati dan lakukan instruksinya terlebih dahulu, meskipun nampak berat atau bahkan tidak masuk akal untuk dikerjakan. Setidaknya, tunjukkanlah usaha untuk mencobanya dengan cara berkonsultasi aktif dengan atasan tersebut atau rekan kerja yang lain.
Jika dianggap berat, maka itu merupakan ujian dan tantangan karena atasan ingin melihat dan menilai kinerja seorang karyawan. Justru ini dapat dijadikan sebuah kesempatan berharga untuk membuktikan kemampuan dan kapasitas karyawan tersebut.
Namun, jika pada
akhirnya tugas tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik atau bahkan tidak
masuk akal untuk dikerjakan oleh karyawan tersebut karena satu dan lain hal,
maka karyawan tersebut dapat membuat laporan dan memohon evaluasi terkait
apakah porsi tugas tersebut sudah sesuai dengan kapasitas karyawan yang
ditunjuknya.
4. Lampaui
Ekspektasi
Kekeliruan atau
kesalahan dalam mengerjakan sebuah pekerjaan atau tugas dari atasan tentu saja bukan
akhir dari segalanya, karena itu adalah dinamika dalam dunia kerja, namun
dengan catatan bahwa karyawan tersebut jangan sampai mengulang yang sama hingga
beberapa kali.
Meskipun tentu
ada saatnya karyawan dapat mengerjakan instruksi atau tugas dari atasan
tersebut dengan baik, karyawan tersebut tetap harus berusaha untuk melampaui
ekspektasi atasan untuk meningkatkan citra diri dan menambah kepercayaan
atasan.
Jika atasan
memandang seorang karyawan telah kompeten, maka terbuka kesempatan untuk
peningkatan karir dan penghargaan oleh perusahaan. Tentu saja hal ini merupakan
salah satu suatu kebanggaan dan pencapaian yang tidak mudah diraih oleh semua
karyawan. Nilailah setiap pekerjaan sebagai tantangan dan kesempatan yang
berharga.
Demikian 4 tips
dari Epployee untuk para karyawan di manapun berada untuk menghadapi atasan
yang nampak menyebalkan. Tapi ketahuilah, tidak hanya karyawan yang seringkali
kesal dengan atasannya, tapi atasan juga pasti punya keluhan tersendiri atas
tiap karyawan yang berada dibawah kepemimpinannya. Oleh karena itu, penting
bagi karyawan untuk terus membenahi diri, meningkatkan kapasitas diri, dan
menunjukkan dedikasi yang tinggi serta berkeinginan kuat untuk terus memajukan
perusahaan tempatnya bekerja.