Work Life Balance? Nonsense or Make Sense?

Egan Janitra, 30 Jul 2023

Work-life balance telah menjadi topik yang semakin populer di kalangan pekerja modern. Konsep ini mengacu pada upaya mencapai keseimbangan yang sehat antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Namun, bagaimana pandangan orang terhadap work-life balance ini sangat bervariasi. Beberapa mendukung dan memandangnya sebagai solusi untuk menghindari kelelahan dan stres, sementara yang lain menganggapnya sebagai mitos atau tidak realistis. Mari kita bahas sudut pandang pro, kontra, dan miskonsepsi seputar work-life balance, beserta contoh-contohnya.

Mulai dari sudut pandang pro, work-life balance dilihat sebagai langkah penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik. Dengan memberikan waktu dan perhatian yang cukup untuk kehidupan pribadi, seseorang dapat menghindari kelelahan yang berlebihan dan meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Misalnya, seorang karyawan yang memiliki waktu luang untuk melakukan kegiatan bersama keluarga atau menjalani hobi pribadi cenderung lebih bahagia dan termotivasi di kantor.

Namun, ada juga sudut pandang kontra yang menganggap work-life balance sebagai sesuatu yang tidak realistis. Mereka berpendapat bahwa dunia kerja modern terlalu kompetitif dan menuntut, sehingga sulit untuk mencapai keseimbangan yang diinginkan. Misalnya, seorang manajer yang sering bekerja lembur mungkin merasa tekanan untuk tetap bersaing dan hal ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadinya. Mereka mungkin merasa sulit untuk menolak tugas-tugas tambahan dan akhirnya kehilangan kesempatan untuk bersantai.


Selain itu, ada juga miskonsepsi seputar work-life balance yang perlu kita perhatikan. Banyak orang berpikir bahwa mencapai work-life balance berarti membagi waktu secara merata antara pekerjaan dan hidup pribadi. Namun, sebenarnya work-life balance lebih tentang fleksibilitas dan menyelaraskan prioritas. Contohnya, seorang pekerja paruh waktu yang menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anaknya mungkin merasa memiliki work-life balance yang baik, meskipun jumlah jam kerjanya tidak seimbang dengan pekerjaan penuh waktu.

Bagaimana teknologi dapat membantu mencapai work-life balance? Perusahaan start-up teknologi seperti Epployee Smart HRIS menawarkan solusi inovatif untuk membantu meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi di tempat kerja. Misalnya, dengan menggunakan aplikasi berbasis cloud, karyawan dapat mengakses jadwal kerja mereka dan mengatur cuti secara online. Hal ini memudahkan mereka untuk mengatur waktu mereka dengan lebih baik, sehingga mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Sebagai contoh konkret, bayangkan seorang karyawan yang harus menghadiri rapat penting di kantor pada hari yang sama ketika anaknya memiliki pertandingan olahraga di sekolah. Dengan bantuan teknologi, karyawan ini dapat menghadiri rapat menggunakan video konferensi dari tempatnya yang jauh, dan tetap hadir secara virtual di acara anaknya. Ini adalah salah satu contoh bagaimana teknologi dapat membantu mencapai work-life balance dengan memungkinkan karyawan untuk hadir di kedua area penting dalam hidup mereka.

Intinya, work-life balance adalah konsep yang penting untuk dipertimbangkan dalam memajukan kualitas hidup kita. Meskipun ada pandangan pro dan kontra, serta miskonsepsi seputar topik ini, penting bagi kita untuk menemukan cara yang paling sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pribadi kita. Dalam era teknologi saat ini, penggunaan solusi seperti Epployee Smart HRIS dapat memberikan manfaat tambahan dalam mencapai work-life balance.


Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran dan penjadwalan demo akunnya untuk mendapatkan free trial gratis!

Bagikan