Belakangan ini media diramaikan dengan sebuah data yang tidak bisa dianggap sepele yaitu data inflasi Amerika Serikat (AS) yang meroket hingga 9,1% yang kemudian diikuti oleh Indonesia yang mencatatkan inflasi sebesar 4,35% yang melewati batas angka psikologisnya di 4,0%.

Fakta di lapangan pun memang sangat dirasakan, berbagai harga mengalami kenaikan seperti bahan bakar minyak, minyak goreng, bahan pangan, tiket transportasi, dan masih banyak lagi. Tentu ini berdampak pada berkurangnya daya beli atau kemampuan konsumsi masyarakat. Belum lagi Covid19 pun seakan tak ada ujungnya. Lantas sebagai karyawan apa yang dapat kita lakukan? Simak tips yang telah dirangkum oleh Tim Epployee, khusus untuk kamu!

1. Berhemat

Hal paling fundamental yang harus dilakukan adalah dengan melakukan penghematan. Evaluasi lagi berbagai pengeluaran yang biasa dilakukan. Penghematan bisa dilakukan dengan mengurangi gaya hidup seperti beli baju baru yang belum benar-benar perlu, rekreasi keluarga, nonton bioskop, atau makan fancy di restoran setiap pekan. Selain itu, order makanan online pun sebaiknya dikurangi, karena selisih harga dan biaya antarnya tidak sedikit.

Penghematan ini dilakukan agar kebutuhan hidup yang jauh lebih mendasar tidak terganggu, seperti cicilan rutin, makanan pokok sehari-hari, susu anak, biaya sekolah anak, dan transportasi untuk bekerja. Singkat kata, dahulukan kebutuhan dan kurangi keinginan.

2. Menambah Penghasilan

Setelah melakukan penghematan pengeluaran, maka perlu diupayakan untuk menambah penghasilan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kebutuhan utama yang meningkat seiring berjalannya waktu, cepat ataupun lambat. Hal itu tentu perlu diperhitungkan dan dipersiapkan sebaik mungkin.

Beberapa opsi untuk menambah penghasilan adalah dengan mencari pekerjaan sampingan di luar pekerjaan kantor sebagai karyawan. Contohnya dengan bekerja paruh waktu di luar jam kerja, menjual jasa mengajar Bahasa Inggris atau mengaji, jasa titip atau jastip, menulis dan menerbitkannya di media, jasa agen referral, dan menjadi reseller produk, serta masih banyak lagi sesuai dengan kemampuan dan minat kita masing-masing. Intinya adalah, mulailah sebuah langkah kecil untuk membuka sumber income lainnya dengan catatan tidak mengganggu kinerja dan fokus pekerjaan utama yaa!

3. Dana Darurat

Dana darurat ini sering sekali diabaikan justru terutama oleh kelas masyarakat menengah yang notabene justru akan sangat rapuh jika tak memilikinya. Kurangnya literasi dan edukasi membuat kebanyakan masyarakat ini lebih memilih untuk meningkatkan konsumsinya atau bahkan saat uangnya sedikit berlebih justru langsung diinvestasikan di instrumen investasi yang berisiko tinggi.

Sedangkan yang penting untuk dilakukan adalah saat tahapan berhemat dan mencari penghasilan tambahan telah mulai membuahkan hasil, maka perlu untuk memenuhi pos dana darurat yaitu dengan menyiapkan dana sesuai dengan pengeluaran bulanan yaitu 3 kali sampai 12 kalinya. Misal jika pengeluaran bulanan adalah sebesar 2 juta maka siapkan dana utuh sebesar 6 juta sampai 24 juta di tabungan, guna memenuhi kebutuhan yang bersifat mendadak yang memang anggarannya tak pernah dipersiapkan seperti renovasi rumah ataupun kerusakan kendaraan serta keluarga sakit.Selain itu, dana darurat juga penting untuk dimiliki jika terjadi risiko PHK yang tidak pernah dapat diprediksi akan terjadi pada kita. Sehingga, kita dapat tetap hidup wajar dan kebutuhan hidup terpenuhi sambil kita mencari pekerjaan pengganti pada 3 sampai 12 bulan berikutnya.

Semoga kita semua dapat bertahan dan terus bertumbuh di tengah derasnya tantangan ekonomi saat ini.

Epployee, the Smart HR System, dengan berbagai fitur dan teknologi khususnya di bidang Human Resources (HR), terus berusaha memahami dan membantu meningkatkan kinerja perusahaan agar visi misi perusahaan terus tercapai. Sehingga, perusahaan semakin jaya dan para karyawan semakin sejahtera. Segera kontak kami melalui nomor dan email yang tertera untuk mendapatkan penawaran menarik serta promonya!